BLOG RAHARJA

 

Kekerasan kembali terjadi di dunia pendidikan kita , kali ini terjadi di Jawa Barat. Seratusan siswa dan alumni SMKN 1 Pertanian, Cibadak, Sukabumi, menghancurkan bangunan sekolah SMK Lodaya. Penyerangan ini merupakan buntut dari kematian empat siswa SMKN 1 Pertanian pekan lalu yang melarikan diri saat dihadang SMK Lodaya. Akibat serangan balasan ini, SMK Lodaya rusak berat.

"Ini kejadiannya sangat spontan. Dari awal sudah diantisipasi dengan menerjunkan 30 lebih personel. Tapi, petugas dengan jumlah massa tak sebanding," kata Kapolsek Cibadak, AKP Jajang Tardiana, Sabtu, 16 November 2013.

Jajang menjelaskan, polisi tidak menduga aksi balas dendam ini akan mengakibatkan kerusakan sekolah yang parah.

"Massa yang jumlahnya ratusan orang langsung merangsek masuk ke sekolah. Anggota yang bertugas kesulitan mengamankan mereka," ungkapnya.

Ia mengatakan, massa bukan hanya menghancurkan berbagai peralatan yang ada di sekolah. Massa juga melakukan perusakan bangunan sekolah. Setelah hampir satu jam, polisi berhasil mengendalikan suasana dan massa mulai meninggalkan area sekolah.

Jajang belum bersedia menjelaskan langkah apa yang akan dilakukan. "Kami masih mengembangkan kasus. Sekarang kami fokus melakukan pengamanan," ujarnya.

Ia menjelaskan, peristiwa ini dipicu peristiwa pekan lalu. Saat itu, sempat terjadi penghadangan siswa SMKN 1 Pertanian, Cibadak oleh siswa SMK Lodaya. Dalam peristiwa itu empat siswa SMKN 1 Pertanian tewas tenggelam di Sungai Cimahi saat melarikan diri dari kejaran siswa SMK Lodaya.

Tidak menerima kematian rekan mereka, sepulang sekolah, para siswa berkumpul bersama alumni SMKN 1 Pertanian. Mereka langsung melakukan penyerangan secara spontan ke SMK Lodaya untuk melakukan balas dendam.

Tidak hanya itu, para pelajar dan alumni SMKN 1 Pertanian merusak beberapa rumah warga di Kampung Lodaya, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Polisi masih melakukan pencarian terhadap para pelaku dari keterangan saksi. (art)