paytrenmillionaire.com

Biografi Juara dunia F1 2011 Sebastian Vettel


Sebastian Vettel (lahir di Heppenheim, Jerman, 3 Juli 1987; umur 23 tahun) adalah seorang pembalap Formula Satu asal Jerman. Saat ini ia membalap untuk tim Red Bull Racing, menggantikan David Coulthard dan menjadi rekan setim dari Mark Webber. Ia pertama kali turun dalam ajang balapan resmi F1 pada GP Turki 2006 ketika ia menjadi pembalap tes hari Jumat untuk tim BMW-Sauber pada usia 19 tahun dan 53 hari. Julukan Vettel sendiri saat ini adalah Baby Schumi, disebabkan gaya membalapnya yang mirip dengan Sang Legenda juara dunia F1 7 kali, Michael Schumacher.


Vettel lantas menjadi pembalap F1 termuda keenam yang turun dalam ajang Grand Prix, dan menjadi pembalap F1 termuda yang meraih poin pada GP AS 2007. Pada 30 September 2007 di Fuji, ia menjadi pembalap F1 termuda yang memimpin lomba. Selanjutnya pada GP Italia 2008 ia mencetak sejarah lain ketika menjadi pembalap F1 termuda yang meraih pole position dan mencetak kemenangan keesokan harinya. Vettel juga menjadi pembalap termuda yang meraih kemenangan untuk dua tim dalam dua tahun berurutan. Pada 14 November 2010 Sebastian Vettel akhirnya tampil sebagai juara dunia F1 termuda dalam sejarah setelah memenangi balapan di Abu Dhabi.

Pribadi

Sebastian Vettel, lahir 3 Juli 1987, merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Vettel mengenal ajang motorsport ketika ayahnya, Norbert, memberinya hadiah sebuah gokar Bambini 60cc ketika usia Vettel baru menginjak tiga tahun sebagai hadiah hari Natal. Ayah Vettel merupakan seorang maniak balapan, dan ia sering hadir sebagai penonton dalam beberapa ajang balapan besar di Jerman seperti F1, MotoGP, dan balap turing lokal. Ibunya, Heike, merupakan seorang ibu rumah tangga yang pada awalnya sempat cemas saat mendengar Vettel turun di ajang balapan. Melihat istrinya cemas dan gugup saat melihat Vettel berlaga di ajang gokar junior, Norbert lantas memperkenalkan Heike dan Vettel kecil dengan Michael Schumacher, yang ia kenal dari sebuah ajang balapan F3 Jerman di tahun 1990. Di luar dugaan, Schumi mau menjelaskan apa itu motorsport kepada Heike. Ia juga bahkan melihat Vettel mempunyai masa depan bagus di ajang motorsport, asalkan ayah dan ibunya mau mendukung kelancaran keinginan putranya tersebut.

Hobi Vettel saat ini adalah bermain video game komputer. Vettel mengakui ia bisa belajar banyak tentang trek-trek F1 saat ini lewat simulasi dan game komputer/PlayStation, dikarenakan saat ini ujicoba trek dengan menggunakan mobil sebenarnya sudah dibatasi oleh FIA. Ia juga gemar menonton film dan mendengarkan musik. Vettel juga gemar membaca buku, dan ia sering bertukar buku dengan sesama pembalap F1, yaitu Nico Rosberg.

Sampai saat ini, Sebastian Vettel tercatat sebagai pembalap pertama sejak Gerhard Berger yang tidak memakai atau memiliki manajer pribadi. Vettel hanya dibantu oleh kedua orang tuanya dalam mendiskusikan beragam klausul kontrak kerjanya.

Di awal 2009, Vettel juga mencoba kesibukan lain dengan membeli sebuah tanah pertanian dan peternakan yang kemudian ia beri nama "Neumuli", yang terletak di daerah Kemmental, Thurgau.[7] Sesekali ia menjadi pengurus langsung bagi domba dan sapi yang ia pelihara di lahan tersebut, namun Vettel menolak bila hobinya ini kelak akan menjadi bidang usahanya bila sudah berhenti dari ajang balapan, seperti yang dilakukan oleh Jody Scheckter. Saat ini Vettel tinggal di Danau Zug, Walchwil, Swiss.[8] Ia tinggal di sana semenjak resmi menjadi pembalap Scuderia Toro Rosso pada pertengahan 2007 lalu. Sesekali ia juga pulang ke tanah kelahirannya di Heppenheim untuk melepas rindu dengan bertemu orang tua dan saudara-saudaranya.

Ada tiga tokoh yang menjadi inspirasi Vettel sampai saat ini, menurut Vettel dalam sebuah wawancara, mereka bertiga bisa disebut sebagai "Trio Michael": Michael Schumacher (pembalap), Michael Jordan (bola basket), dan Michael Jackson (penyanyi). Saat masih kecil, Vettel sempat kebingungan ingin menjadi apa ia saat dewasa nanti:“ Saya sewaktu kecil sangat mengidolakan "Tiga Michael", yaitu Michael Schumacher, Michael Jordan, dan Michael Jackson. Saya bahkan ingin menjadi seperti mereka bertiga. Saya mencoba main basket, sayang postur tubuh saya tidak mencukupi. Saya mencoba bernyanyi, sayang suara saya jelek, akhirnya saya memutuskan untuk turun menjadi pembalap saja seperti Schumi[9] ”
Pendidikan

Sebastian Vettel, bersama Robert Kubica, adalah dua pembalap F1 aktif saat ini yang mengantungi ijazah diploma. Pada April 2006, empat hari sebelum ia meraih kemenangan perdananya di ajang Formula 3, Vettel langsung bergegas pergi ke kampusnya di Abitur karena hari itu ia akan melaksanakan ujian tertulis untuk kelulusan akademiknya. Vettel berhasil menyelesaikan ujian tersebut dengan baik.[10]

Perbandingan dengan Schumi

Setelah Sebastian Vettel berhasil memenangi balapan pertamanya di Monza tahun 2008, media massa mulai membuat julukan baru bagi Vettel yaitu sebagai "Baby Schumi" atau "Schumacher Baru", tetapi Vettel merendah ketika ditanya tentang hal itu.[11] Menurut Vettel sah-sah saja jika media massa menjulukinya sebagai penerus Schumi, karena ia sama-sama berasal dari Jerman, agresif dalam membalap, punya kedekatan teknik dengan para mekanik, dan terkadang sering disebut arogan. Satu perbedaan mencolok antara Schumi dan Vettel adalah, Schumi tidak pernah menamai mobil balapnya, sementara Vettel menamai hampir seluruh mobil balapnya yang dipakai di F1: Julie (2008), Kate, Kate's Dirty Sister (2009), Luscious Liz dan Randy Mandy (2010).[12] Nama Luscious Liz diberikan Vettel kepada mobilnya setelah ia bermasalah di GP Monaco 2010 yang menyebabkannya kalah dari Mark Webber. Sasis yang bermasalah tersebut kemudian diberikan kepada Mark Webber dan lucunya Webber mampu menang dengan sasis tersebut di Inggris dan Jerman.

Persamaan-persamaan lainnya antara Vettel dan Schumi adalah: Vettel dan Schumi lahir dan besar di kota kecil di Jerman; keluarga mereka merupakan keluarga kelas menengah bawah (ayah Schumi bekerja sebagai tukang batu, sementara ayah Vettel bekerja sebagai tukang kayu); Schumi dab Vettel mengawali karir gokartnya di Kerpen; dan ketika kecil mereka berdua sama sekali tidak pernah memimpikan menjadi seorang pembalap yang sukses di ajang F1.[13]
[sunting]
Pra Formula 1

Vettel sedang mendemonstrasikan mobil Formula 3 Euroseries di tahun 2006.

Vettel memulai karier balapnya di ajang balap mobil pada 1995 dengan memenangkan beberapa turnamen, salah satunya adalah Junior Monaco Kart Cup pada tahun 2001. Pada 2003 ia pindah ke ajang open wheeler, yaitu Formula BMW Jerman, dan memenangi ajang tersebut pada 2004 dengan raihan 18 kemenangan dari 20 lomba. Pada 2005 ia membalap untuk ASL Mucke Motorsport di F3 Euroseries dan finis di P5 klasemen akhir dengan 64 poin dan memenangkan gelar Rookie of The Year. Ia tidak memenangkan satu balapan pun di F3 Euroseries karena ajang tersebut didominasi oleh Lewis Hamilton.

Kemudian ia mengetes mobil F1 Williams FW27 pada 27 September 2005 sebagai hadiah atas kemenangannya di Formula BMW. Karena Williams berpisah dengan pemasok mesin BMW pada akhir 2005, Vettel ditarik untuk menjadi test driver di tim BMW-Sauber untuk musim 2006.

Pada 2006 Vettel finis sebagai runner-up di ajang F3 Euroseries di belakang Paul di Resta. Ia lalu mengikuti ajang World Series by Renault di Misano dan menang setelah Pastor Maldonado didiskualifikasi.[14] Namun di balapan selanjutnya di Spa, salah satu jari tangannya teriris hebat akibat terkena serpihan mobil yang terbang akibat kecelakaan, akibatnya ia divonis harus istirahat selama beberapa balapan demi menyembuhkan lukanya.[15]

Vettel lalu memutuskan untuk pindah ke ajang balapan lain, yaitu Ultimate Masters of F3 di sirkuit Zandvoort minggu selanjutnya. Secara mengejutkan dengan kondisi tangan yang luka ia mampu mencatat putaran tercepat dan mengejutkan bosnya di F3, Frederic Vasseur. Kata Vasseur:“ Sangat mengangumkan melihat semangat dan performanya, sebab minggu lalu ia divonis dokter tidak boleh ikut balapan, tetapi ia mampu menunjukkan hasil bagus di acara itu, dan kita percaya bahwa ia dapat turun di seri berikutnya dari F3 Euroseries di Nurburgring.[16] ”

[sunting]
Formula 1
[sunting]
BMW-Sauber

Vettel memulai debut balap resmi F1 di GP AS 2007 bersama tim BMW Sauber.

Vettel diangkat menjadi pembalap cadangan BMW-Sauber sejak GP Turki 2006 menggantikan Robert Kubica yang naik jabatan menjadi pembalap utama menggantikan Jacques Villeneuve yang mengundurkan diri secara tiba-tiba sejak GP Hungaria 2006. Ia lantas menunjukan performa bagus saat babak latihan bebas GP Turki dengan mencetak waktu tercepat saat sesi latihan bebas kedua hari Jumat.[17] Performa bagus Vettel kembali terlihat saat babak latihan bebas di GP Italia 2006 dengan mencatat putaran tercepat di dua sesi latihan bebas hari Jumat. Minggunya, Robert Kubica finis podium di tempat ketiga.

Vettel dikontrak menjadi test driver BMW pada musim 2007[18] dan berkompetisi di World Series by Renault, dengan kemenangan pertama di Nurburgring. Namun pada tanggal 14 Juli 2007, ia dipanggil membalap untuk BMW di GP A.S. menyusul kecelakaan yang dialami Robert Kubica minggu sebelumnya di Kanada.[1] Saat itu ia sedang memimpin kejuaraan World Series, dan kursinya terpaksa diambil alih oleh Michael Ammermuller.[19]

Sejak debutnya di GP A.S. 2007 bersama BMW-Sauber untuk menggantikan Robert Kubica yang cedera[1][20], Vettel sudah banyak menarik perhatian para pecinta F1. Ia finis di posisi 8 dan meraih satu poin pada balapan debutnya. Selain itu ia juga memecahkan rekor sebagai pembalap termuda yang membalap di ajang F1 dan pembalap F1 termuda yang meraih poin[21] saat itu dalam usia 19 tahun dan 53 hari.

Debutnya di Indianapolis Motor Speedway pada tanggal 16 Juli 2007 juga diwarnai dengan denda sebesar 1.000 dolar A.S. karena melanggar kecepatan di pitlane, sekaligus menobatkan ia sebagai pembalap rookie tercepat yang mendapatkan denda. Namun dalam poling MOTY F1 Racing, Vettel kalah oleh “anak super” McLaren, Lewis Hamilton. Beberapa orang dari tim BMW dan Toro Rosso yakin bahwa kemenangan Hamilton semata karena kehebatan mobil McLaren; jika Vettel diberi mobil yang sama tahun lalu, mungkin prestasinya juga akan sama.
[sunting]
Scuderia Toro Rosso

Vettel bersama tim Scuderia Toro Rosso di GP Brazil 2007.

Tanggal 31 Juli 2007, menjelang GP Prancis, pihak Scuderia Toro Rosso secara mengejutkan memecat Scott Speed dan menggantinya dengan Vettel.[22] Selanjutnya mulai GP Hungaria, Vettel membalap untuk Toro Rosso. Diumumkan pula oleh tim, bahwa Vettel akan tetap bersama STR untuk musim 2008[23], dengan rekan setim juara dunia ChampCar World Series 4 kali berturut-turut, Sebastien Bourdais.[24] Penampilan Vettel di empat balapan awal bersama STR terkesan biasa saja bila dibandingkan dengan rekan setimnya saat itu, Vitantonio Liuzzi, karena ia masih menyesuaikan diri dengan handling mobil STR2. Sampai akhir musim 2007, Vettel dikabarkan mendapat bayaran sebesar 165.000 dollar Amerika Serikat.[25]

Sejarah kemudian tercetak di GP Jepang 2007 di sirkuit Fuji. Ia menjadi pembalap F1 termuda yang memimpin balapan. Namun, walaupun sepanjang lomba ia ada di P3, ia gagal naik podium akibat terlibat kecelakaan dengan Mark Webber, dan menurut Webber dan Vettel semua itu diakibatkan oleh manuver Lewis Hamilton yang tiba-tiba saat berada di belakang safety car.[26] Vettel terlihat menangis di garasi setelah kecelakaan tersebut. Namun pada malam harinya setelah balapan, pihak wartawan memergoki ia sedang asyik berjoget di diskotek.

Kesalahannya di Jepang dibayar di GP Cina ketika ia finis keempat.[27] Seusai balapan, bos Red Bull Dietrich Mateschitz berujar bahwa Vettel memiliki talenta besar yang akan mengguncang dunia suatu hari nanti. Bahkan mungkin Vettel bisa melebihi apa yang telah diraih Sang Legenda, Michael Schumacher.[28] Di akhir musim, Ron Dennis sempat menawarkan uang besar kepada Mateschitz untuk menjual Vettel kepada McLaren untuk menggantikan Fernando Alonso yang pulang ke Renault. Namun negoisasi tersebut gagal terwujud, dan Vettel tetap bertahan di tim Scuderia Toro Rosso.

Vettel mengemudikan mobil Toro Rosso di GP Kanada 2008.

Tahun 2008, dengan ditemani rookie asal Prancis, Sebastien Bourdais, Vettel kembali tampil menggebrak. Walaupun sempat dua kali gagal finis di empat balapan pertama, Vettel bangkit dengan fantastis di Monaco, dan kemudian Kanada, ketika ia sempat bertarung dengan keras melawan Heikki Kovalainen. Menjelang GP Inggris, diumumkan kepada publik bahwa Vettel akan membalap untuk tim Red Bull Racing mulai musim 2009. Namun, ketika balapan di Silverstone, Vettel malah menyeruduk pembalap yang akan ia gantikan di RBR untuk 2009, David Coulthard. Kemudian di Eropa, Vettel berhasil finis di P6 saat balapan, sementara posisinya ketika kualifikasi juga berada di P6.

Puncaknya adalah ketika di Monza, saat ia mampu meraih pole position[29], dan kemudian mampu menerjemahkannya menjadi sebuah kemenangan pada keesokan harinya.[30][31][32] Dengan hasil ini, Vettel menjadi pembalap termuda sepanjang sejarah yang mampu memenangi balapan F1, mematahkan rekor sebelumnya yang tercetak atas nama Fernando Alonso di GP Hungaria 2003. Usia Vettel saat menjuarai GP Italia adalah 21 tahun dan 74 hari. Seusai balapan, publik Jerman mulai menyamakan penampilan Vettel dengan Schumi, yang kemudian melahirkan julukan "Baby Schumi" untuk Vettel.[33][34]

Di Brazil, ia nyaris saja menjadi pahlawan bagi warga Sao Paulo dan tim Ferrari saat berhasil menyalip Lewis Hamilton yang ada di P5, sampai kemudian Timo Glock yang ada di P4 melambat dan menyebabkan Vettel dan Hamilton mampu menyalipnya, sekaligus mengamankan gelar juara dunia untuk Hamilton.
[sunting]
Red Bull Racing

Vettel di GP Inggris 2009, kemenangan ketiganya, dan juga kemenangan pertamanya dalam balapan kondisi kering.

Penampilan Vettel di tim RBR terbilang cukup baik. Di Australia ia nyaris finis di P3, andaikan saja tidak salah dalam menyalip Robert Kubica yang berada di P2, yang kemudian berakibat kecelakaan bagi keduanya. Sesudah balapan, Vettel lantas mendatangi Mario Theissen, meminta maaf atas kejadian tersebut. Pada balapan berikutnya di Malaysia, Vettel gagal meraih angka karena terpelintir saat hujan lebat.[35][36] Sejarah lain tercatat di GP Cina, setelah mampu meraih pole position, Vettel lantas memimpin Mark Webber di posisi 1-2 untuk mempersembahkan kemenangan pertama bagi tim Red Bull Racing.[37]

Di GP Bahrain, Vettel start di P3 dan kemudian finis di P2 saat lomba. Di Spanyol ia mampu berada di P2 saat kualifikasi, tetapi saat lomba ia turun ke P4 akibat salah strategi. Vettel lantas memenangi GP Inggris setelah merebut pole sehari sebelumnya.[38] Di Jerman ia menjadi bagian tim saat mengawal Mark Webber meraih kemenangan pertamanya di ajang F1.[39] Kemudian di Belgia ia berhasil finis di P3, setelah sebelumnya di Hungaria ia gagal finis gara-gara disundul Kimi Raikkonen.[40] Namun di Monza Vettel hanya mampu finis di P8, itupun karena terbantu kecelakaan Lewis Hamilton satu putaran sebelum finis. Berlanjut ke Singapura, Vettel berhasil tampil bagus saat kualifikasi dan sempat membayangi Lewis Hamilton. Sayang gara-gara melindas garis putih jalur keluar pitlane, Vettel terkena hukuman, dan akibatnya ia hanya mampu finis di P4. Kesalahannya ia bayar saat GP Jepang, ketika secara spektakuler ia mampu memenangi lomba dari posisi pole, sekaligus mengantarkannya menjadi salah satu penantang gelar juara dunia musim 2009. Namun impiannya untuk bisa menjadi juara dunia 2009 pupus setelah di GP Brazil ia terjebak di P16 saat kualifikasi dan hanya mampu finis P4 saat balapan, pada saat saingan utamanya, Jenson Button, hanya finis di P5. Pada balapan terakhir F1 musim 2009 di Abu Dhabi, Sebastian Vettel akhirnya memastikan posisi runner-up dunia dengan memenangi balapan di UEA tersebut.

Musim 2010 Vettel melanjutkan musim bagusnya bersama tim Red Bull Racing. Ia meraih dua kali pole position di Bahrain dan Australia namun gagal memenangi kedua balapan tersebut. Di Malaysia Vettel akhirnya mampu meraih kemenangan pertamanya di musim 2010 walaupun saat kualifikasi ia hanya mampu meraih posisi start kedua. Di GP Cina, Vettel kembali lagi meraih pole position, tetapi strategi perjudian memakai ban intermediate akhirnya memupuskan harapan Vettel menjuarai balapan, dan ia harus puas finish doi P6. Vettel kemudian berhasil finish podium kembali setelah berada di P3 di GP Spanyol setelah sebelumnya Lewis Hamilton mengalami kempes ban satu lap sebelum balapan usai.. Di Monaco, setelah berhasil menyalip Robert Kubica saat start, Vettel mengamankan posisi kedua dibelakang Mark Webber yang menjuarai balapan. Namun kesalahan fatal ia perlihatkan di Turki ketika akan mencoba menyalip Webber yangs sedang memimpin yang malah menyebabkan keduanya saling senggol dan keluar dari arena. Setelah hanya mampu finish P4 di Kanada, Vettel kembali bangkit dengan memenangi balapan di Valencia secara dominan, yang kemudian dilanjutkan dengan raihan podium ketiga sebanyak dua kali di Jerman dan Hungaria. Di Belgia, kembali lagi Vettel melakukan kesalahan fatal saat akan mencoba menyalip Jenson Button, yang menyebabkan Button tersingkir dari arena namun Vettel masih bisa lanjut walaupun akhirnya hanya mampu finish di P15. Kemudian setelah gagal di Korsel, Vettel berhasil memenangi balapan di Jepang dan Brasil. Sebastian Vettel akhirnya berhasil menjadi juara dunia F1 2010 setelah menang di Abu Dhabi dimana saingan beratnya Fernando Alonso dan Mark Webber hanya finish di P7 dan P8.
[sunting]
Masa depan

Sebastian Vettel di Spanyol 2010.

Pada 21 Agustus 2009 diumumkan bahwa Sebastian Vettel akan membalap bersama tim Red Bull Racing sampai akhir musim 2011.[41] Walaupun masih lama, tim Scuderia Ferrari sudah mulai mengincar talenta super Vettel untuk bertandem bersama Fernando Alonso pada 2012 nanti. Selain itu tim McLaren sampai saat ini juga memiliki ambisi untuk menarik Vettel dan membuat tim hebat dengan menduetkan Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel di masa mendatang, menjadikan Vettel sebagai salah satu properti bagus yang dimiliki F1 saat ini, dan juga di masa mendatang.
[sunting]
Diluar Formula 1
[sunting]
Race of Champions

Vettel ikut serta dalam Race of Champions 2007 mewakili tim Jerman[42] dan berpasangan bersama idolanya, Michael Schumacher. Tim pasangan Vettel dan Schumi berhasil memenangi gelar Nation’s Cup; pada saat final ia berhasil mengalahkan pasangan terkuat RoC, Heikki Kovalainen dan Marcus Gronholm. Namun dalam kategori individual, Vettel kalah oleh Heikki.

Berlanjut di 2008, ia kembali berpasangan dengan Schumi dalam RoC, dan lagi-lagi pasangan ini memenangi gelar Nation’s Cup setelah mengalahkan dua Skandinavia yang sama (Kovalainen dan Gronholm). Dalam Driver’s Cup, Vettel berhasil mengalahkan wakil Australia yang juga juara dunia WSBK 2008, Troy Bayliss, tetapi kalah dari juara dunia WRC asal Perancis, Sebastien Loeb di perempat final.
[sunting]
Olahraga lain

Beberapa hari sebelum GP Jepang 2008, Sebastian Vettel bersama beberapa rekannya sesama pembalap F1 seperti Alexander Wurz dan Mark Webber, dengan dibantu tim pecinta alam Jepang mencoba mendaki gunung Fuji. Dan mereka akhirnya berhasil mencapai puncak pada hari Rabu pagi, mereka kemudian turun kembali dengan selamat pada hari Rabu petang sehari sebelum berlangsungnya babak latihan bebas GP Jepang.[43]

Dalam sebuah pertandingan sepakbola menjelang GP Monaco 2008, Vettel bersama Fernando Alonso, Rubens Barrichello, Felipe Massa, Nico Rosberg, dan Mark Webber menjadi satu tim saat mereka bermain sepakbola dengan dibantu beberapa pembalap mobil lainnya dari ajang yang berbeda melawan tim selebritis all stars. Dalam pertandingan amal ini, tim pembalap dan tim selebritis berbagi angka imbang 6-6.
[sunting]

Source:www.id.wikipedia.com

1 komentar:

Pengunjung yang baik akan selalu meninggalkan komentar.