MEROKOK KEBIASAAN YANG MERUGIKAN DAN MEMATIKAN
Bagi sebagian besar remaja putra kita merokok
merupakan kebiasaan yang katanya menunjukan jiwa dewasa. Menurut catatan dari
WHO tahun 2008, 65 juta penduduk Indonesia menghisap sebanyak 225
miliar batang rokok tiap tahunnya. Bisa dibayangkan pengeluaran perokok
Indonesia adalah 225.000.000.000 batang kalau di kalikan Rp.1.000,- perbatang
maka pengeluaran konsumen perokok adalah : Rp. 225 triliun rupiah, sungguh
angka yang fantastis. Di satu sisi, hal ini merupakan sebuah pasar yang sangat
besar bagi industri rokok. Tetapi ironisnya, rokok yang membuat banyak
permasalahan pada kesehatan manusia menjadikan Indonesia
sebagai konsumen rokok terbesar ketiga setelah Cina dan India.
Dengan 65 juta orang mengkonsumsi rokok, hal ini
sama artinya dengan 28 persen dari penduduk Indonesia menjadi perokok. Menurut
para ahli, dampak rokok terhadap kesehatan manusia tidak langsung dapat
terdeteksi karena membutuhkan waktu yang lama.
Semua orang tahu merokok terbukti menimbulkan
hampir 50 masalah yang terkait kesehatan dan 20 diantaranya berakibat fatal
bagi jiwa manusia. Di Amerika Serikat beberapa penelitian menunjukkan bahwa
merokok menjadi penyebab tiga kematian utama yaitu kanker paru, jantung koroner
dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Diperkirakan sekitar 5,4 juta orang
meninggal setiap tahun atau satu kematian setiap 6,5 detik akibat penyakit
akibat rokok.
Bahaya Merokok
Berhenti merokok sekarang berarti Anda bisa
menjalani hidup lebih sehat dan bahagia. Seperti yang Anda sudah tahu bahwa bahaya merokok buruk
bagi diri sendiri dan semua orang yang ada di sekitarnya. Pelan tapi pasti
bahaya merokok pasti bisa dirasakan.
Ada
banyak hal tentang bahaya merokok yang patut di ketahui.
Tahukah Anda jika merokok bisa meningkatkan kecenderungan untuk terkena masuk
angin dan flu? Menurut riset jika seseorang itu perokok aktif, akan beresiko
lebih sering mengalami masuk angin, bronchitis dan flu. Secara tidak sadar Anda
juga bisa menularkan penyakit ini pada orang lain. Inveksi virusnya bisa
ditularkan melalui asap rokok yang Anda keluarkan.
Merokok juga dapat menyebabkan kanker, penyakit
jantung, stroke dan meningkatkan kolesterol. Jantung akan terpengaruh secara
langsung karena pembuluh darah membangun jaringan lemak lebih cepat
disekitarnya. Sehingga arteri tidak akan cukup cepat untuk memompa darah yang
bisa mendukung kebutuhan alami jantung. Akibatnya terjadi pembekuan darah,
merusak pembuluh darah dan pada akhirnya menyebabkan penyumbatan yang bisa
berakhir dengan stroke bahkan kematian.
Jika Anda perokok aktif, jangan anggap Anda saja
yang beresiko terkena penyakit. Orang lain yang menghirup asap rokok Anda juga
berpeluang besar mempunyai penyakit yang mematikan. Karena asap rokok
mengandung karbon monoksida dan tar yang juga menjadi racun dalam tubuh mereka.
Ada
bahaya merokok bagi kesehatan balita atau bayi Anda. Merokok
selama kehamilan bisa mengakibatkan gangguan dan kelainan pada janin. Para ahli menemukan bayi yang ibunya merokok selama
kehamilan lahir dengan saluran udara yang lebih kecil. Ini membuat mereka lebih
rentan terhadap masalah pernapasan setelah lahir. Masalah-masalah pernapasan
dapat menempatkan bayi pada resiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak.
Bahaya merokok saat kehamilan memang dikaitkan
dengan berbagai masalah kesehatan pada bayi. Ibu yang merokok beresiko memiliki
bayi lahir mati, keguguran atau bayi prematur. Merokok saat hamil akan
menurunkan jumlah oksigen yang tersedia bagi ibu dan bayi yang dikandung.
Akibatnya denyut jantung bayi akan meningkat yang beresiko meningkatkan
kelahiran prematur dan kematian.
Selain itu, bayi yang lahir dari ibu yang merokok
secara signifikan memiliki waktu tidur malam yang lebih pendek. Bayi yang
terkena asap tembakau sebelum kelahiran jauh lebih mudah menderita penyakit
pernafasan dan infeksi yang juga dapat memberi kontribusi kepada penurunan
kualitas tidur di malam hari.
Rokok itu mahal, namun kesehatan jauh lebih
mahal. Jika kenikmatan rokok itu tidak sebanding dengan akibat yang akan Anda
rasakan, apakah adil jika kebiasaan itu diteruskan?
Kok nggak takut perokok dengan akibatnya ya mas?
ReplyDelete