BLOG RAHARJA

     Pada tanggal 2 Juli 2011 saya berkesempatan mengikuti seminar sehari dengan judul “ Rahasia Komunikasi Hebat Pemimpin Hebat”  yang di sampaikan oleh seorang ahli motivator dan marketing handal Mr. James Gwee dari Singapura. Menurut beliau , komunikasi adalah proses dua arah antara pembicara dan pendengar , serta memeriksa apakah lawan bicara kita memang mengerti dan memahami apa yang telah kita sampaikan kepadanya. Jadi kalau kita berbicara tetapi lawan bicara kita tidak mengerti/paham dengan apa yang  kita sampaikan belum merupakan komunikasi.

     Jadi kemampuan berkomunikasi yang baik merupakan alat yang paling efektif bagi seorang pemimpin untuk mendelegasikan sesuatu atau tugas kepada bawahannya.  Para pemimpin berkomunikasi dengan bawahan untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan baik berupa instruski , perintah ataupun laporan. Intinya agar setiap orang mengerti dan dapat memberi kontribusi kepada organisasi. Tapi hal ini tidak mudah karenanya banyak pemimpin yang gagal berkomunikasi dengan bawahaannya. Sehingga menghambat kemajuan sebuah organisasi.

     Pemimpin perlu berkomunikasi untuk menginformasikan sesuatu hal yang penting, untuk menghibur, untuk memotivasi, untuk mempengaruhi orang/bawahan. Pemimpin  diperlukan untuk berkomunikasi dalam keadaan :

-         senang, misalnya ada syukuran, merayakan suatu keberhasilan, ulang tahun

-         Dalam keadaan cemas, disini pemimpin diperlukan untuk dapat menghibur dan memotivasi bawahan agar tidak takut dan tegar menghadapi masalah mungkin situasi buruk atau kerugian. Jika tidak bisa menghibur atau memotivasi minimal pemimpin ada sifat empati dengan keadaan yang sedang terjadi.

-         Dalam keadaan berubah/pergantiaan, para pemimpin disini memberi pengertian dan menenangkan bawahan

-         Dalam situasi normal

     Jadi rahasia komunikasi hebat para pemimpin adalah komunikasi yang dikerjakan setiap hari, pemimpin berkomunikasi secara teratur, terjadwal, baik dalam suka maupun duka, dalam kondisi baik maupun dalam kondisi buruk akan memperkuat ikatan jalinan organisasi dan kemampuan individu mencapai hasil sehingga outputnya adalah keberhasilan suatu organisasi.