Bahaya , Gajah Sumatera Terancam Punah
Gajah Sumatera masuk dalam daftar
spesies terancam punah. "Indonesia harus bertindak sekarang sebelum
terlambat," kata Ajay Desai, Pakar dan Pemerhati Gajah Asia, seperti yang
dikutip dalam laman www.guardian.co.uk, Selasa 24 Januari 2012.
Dalam daftar terbarunya mengenai spesies yang terancam punah, Badan Internasional untuk Konservasi Alam (UICN),menilai punahnya gajah Sumatera ini karena hilangnya habitat mereka. UICN mencatat 69 persen lahan yang menjadi habitat gajah Sumatera telah hilang dalam 25 tahun terakhir dan menyebabkan populasi gajah hanya berkisar 2.800 ekor.
IUCN juga mengutip beberapa studi yang menunjukkan bahwa paling tidak enam kawanan gajah lenyap pada kurun waktu 2007-2009 di Provinsi Riau yang sarat dengan industri kertas dan kelapa sawit. Hilangnya hutan lindung yang menjadi habitat gajah menyebabkan gajah keluar dari habitat, sehingga meningkatkan ancaman konflik dengan manusia.
Hilangnya habitat Gajah ditengarai disebabkan oleh pembakaran hutan, pembalakan liar, dan alih fungsi lahan menjadi perkebunan. Sumatera telah menjadi salah satu wilayah dengan pembabatan hutan terburuk dunia. Kelompok konservasi mengatakan pulau Indonesia telah kehilangan lebih dari dua pertiga dari hutan dataran rendah, yang merupakan habitat paling cocok untuk gajah.
Dengan adanya peningkata risiko, lembaga konservasi internasional WWF menyerukan pemberlakuan moratorium kerusakan habitat. “Gajah Sumatera bergabung dalam daftar spesies terancam Indonesia yang terus bertambah panjang, bersama dengan orangutan Sumatera, badak Jawa dan Sumatera, serta harimau Sumatera,” kata Carlow Drews, direktur program spesies global WWF.
Ajay mengungkapkan pentingnya langkah terkait dengan peningkatan status ancaman ini. “Penting sekali bagi pemerintah Indonesia, organisasi konservasi, dan perusahaan agro-hutan untuk menyadari kegentingan status gajah dan hewan liar Sumatera lainnya, serta mengambil langkah-langkah efektif untuk konservasi."
Dalam daftar terbarunya mengenai spesies yang terancam punah, Badan Internasional untuk Konservasi Alam (UICN),menilai punahnya gajah Sumatera ini karena hilangnya habitat mereka. UICN mencatat 69 persen lahan yang menjadi habitat gajah Sumatera telah hilang dalam 25 tahun terakhir dan menyebabkan populasi gajah hanya berkisar 2.800 ekor.
IUCN juga mengutip beberapa studi yang menunjukkan bahwa paling tidak enam kawanan gajah lenyap pada kurun waktu 2007-2009 di Provinsi Riau yang sarat dengan industri kertas dan kelapa sawit. Hilangnya hutan lindung yang menjadi habitat gajah menyebabkan gajah keluar dari habitat, sehingga meningkatkan ancaman konflik dengan manusia.
Hilangnya habitat Gajah ditengarai disebabkan oleh pembakaran hutan, pembalakan liar, dan alih fungsi lahan menjadi perkebunan. Sumatera telah menjadi salah satu wilayah dengan pembabatan hutan terburuk dunia. Kelompok konservasi mengatakan pulau Indonesia telah kehilangan lebih dari dua pertiga dari hutan dataran rendah, yang merupakan habitat paling cocok untuk gajah.
Dengan adanya peningkata risiko, lembaga konservasi internasional WWF menyerukan pemberlakuan moratorium kerusakan habitat. “Gajah Sumatera bergabung dalam daftar spesies terancam Indonesia yang terus bertambah panjang, bersama dengan orangutan Sumatera, badak Jawa dan Sumatera, serta harimau Sumatera,” kata Carlow Drews, direktur program spesies global WWF.
Ajay mengungkapkan pentingnya langkah terkait dengan peningkatan status ancaman ini. “Penting sekali bagi pemerintah Indonesia, organisasi konservasi, dan perusahaan agro-hutan untuk menyadari kegentingan status gajah dan hewan liar Sumatera lainnya, serta mengambil langkah-langkah efektif untuk konservasi."
0 komentar:
Post a Comment
Pengunjung yang baik akan selalu meninggalkan komentar.