KONGRES PSSI: DIBATALKAN MEMALUKAN NEGARA
PSSI mengadakan kongresnya di Pekanbaru yang di hadiri utusan FIFA (Badan Sepak bola Dunia) dan utusan AFC (Badan Sepakbola Asia). Sebuah angin segar untuk mewujudkan reformasi ditubuh PSSI. Tetapi apa yang terjadi sungguh diluar dugaan kongres yang seharusnya dibuka pukul 20.00 wib tiba-tiba dibubarkan tanpa alasan yang jelas. Nurdin Halid berdalih mendapat ancaman keselamatannya. Memang hal yang wajar jika mendapat ancaman jika tingkahnya begitu “kampungan”. Pernyataa Pemerintah saja yang dalam hal ini Menteri NegaraPemuda dan Olahraga diabaikan atau bahasa pasarannya dikadali. Sebenarnya PSSI organisasi atau perusahaan milik siapa? Kok ya Nurdin Halid dan Nugraha Besoes mati-matian mempertahankan jabatannya. Masih ingat kita ketika keduanya dengan congkaknya menolak pernyataan Menegpora tentang larangan Nurdin Halid mencalonkan diri jadi ketua Umum PSSI, sepertinya dianggap olok-olok belaka. Pernyataan ketua FIFA pun dibantah. Yang menjadi pertanyaan siapa sih kedua orang sombong ini kok berani bersikap demikian? Apakah pemerintah tidak sanggup menindak kedua oknum tersebut? Sungguh perlu dipertanyakan sikap kedua orang itu. Apalagi batalnya kongres PSSI itu suatu hal yang dapat merusak citra sepakbola kita yang sudah rusak ini. Sudah saatnya pemerintah “menghabisi” aksi nekad kedua oknum ini agar prestasi dan citra sepakbola pulih dan menjadi baik. Revolusilah PSSI yang selama ini jadi arena korupsi pengurus dan orang-orang yang memanfaatkannya. Buatlah aturan yang transparan demi kemajuan persepakbolaan kita. Kasihan pemain dan pengurus klub yang sudah lama menjadi korban-korban bulan-bulan pengurus PSSI. Buatlah audit independent agar jelas apa sebenarnya yang terjadi di tubuh PSSI ini. PR bagi pemerintah agar sepakbola jadi olahraga tontonan keluarga sehingga penonton berduyun-duyun datang seperti liga-liga di Eropah tidak seperti sekarang liga kita bagaikan liga tarkam yang selalu ribut baik pemain maupun pengurus. Bukannya prestasi yang dikejar malahan pertikaian korupsi dan suap yang dibudayakan,jika dianggap demikian pasti PSSI berkilah karena memang niat untuk memajukan sepakbola sudah tidak ada. Bagi pengurus baru PSSI harus kerja keras janganlah cari kaya di PSSI hendaknya permudahlah izin sponsor agar klub tidak hanya menetek dari APBD yang seharusnya digunakan untuk pembangunan daerah yang jauh lebih penting. Penggemar sepakbola di tanah air sangat besar saya rasa sponsorpun tak segan mengucurkan dananya kalau memang dinilai efektif berpromosi dilapangan hijau dan baik pengelolaan menejemennya. Yang lebih anehnya Nurdin Halid menuduh Menegpora mengobok-obok PSSI, padahal yang megobok-obok PSSI ya si Nurdin yang yang jago memutar balikan kenyataan. Sesudah memelintir surat FIFA tentang larangan terdakwa mencalonkan diri jadi pengurus. Kini berulah membubarkan kongres yang memalukan Negara, memangnya siapa sih si Nurdin yang begitu berani menantang Menegpora? Ketegasan pemerintah dalam membenahi PSSI kita tunggu. Sadarlah pengurus PSSI sebelum sel penjara menyadarkanmu dan penyesalan menemanimu.
0 komentar:
Post a Comment
Pengunjung yang baik akan selalu meninggalkan komentar.